Kamis, 26 Maret 2009

Apakah Duta Wacana Sustain??

Berbicara mengenai Sustainability, menurut saya merupakan suatu ketahanan, atau tetap mempertahankan dirinya (berkelanjutan) dengan interaksi dari lingkungan sekitar. Apakah DUTA WACANA dapat sustain, itu juga akan terjawab dari lingkungan dan interaksinya terhadap lingkungan dan tetangganya di luar, bagaimana hubungan kompleks DUTA WACANA dengan lingkungan sekitarnya atau bangunan lain di sekitarnya. Mengapa lingkungan, tetangga (bangunan sekitar ) dari kompleks universitas DUTA WACANA dianggap mempunyai pengaruh besar terhadap sustainnya universitas DUTA WACANA??

Adanya bangunan lain di sekitar universitas DUTA WACANA (Living dan Komersial) merupakan suatu bentuk reaksi terhadap adanya bangunan universitas DUTA WACANA itu sendiri. Tiga lapisan yang termasuk dalam "Three Spheres of Sustainability" yang juga menentukan sustain tidaknya bangunan DUTA WACANA terhadap lingkungan sekitarnya dapat yakni Lapisan Lingkungan, Lapisan Sosial, dan Lapisan Ekonomi. Bagaimana hubungan ketiga lapisan tersbut yang tercakup dalam konteks DUTA WACANA dengan lingkungan sekitarnya sehingga dapat sustain. Empat aspek yang dapat mendefinisikan bangunan DUTA WACANA apakah sesuai dengan lingkungan sekitarnya dapat dilihat dari aspek Persepsi, aspek Aktivitas, aspek Waktu, dan aspek Fisik.

Aspek Persepsi

DUTA WACANA dalam pandangan banyak orang, sebagai suatu kompleks bangunan yang dijadikan sebagai tempat menuntut ilmu. Pada persepsi DUTA WACANA dengan lingkungan sekitarnya dapat dilihat dari tingkat prestasi DUTA WACANA yang sampai ke tingkat dunia, sehingga DUTA WACANA sendiri bukan hanya dikenal dari luar saja (bangunannya) melainkan dari dalam juga (prestasi, sosial, dsb.). Persepsi lainnya dengan lingkungan luar ialah DUTA WACANA menghasilkan karya-karya yang memberdayakan dan membantu proses perkembangan dunia luar, sosial, dan ekonomi.

Aspek Fisik

Dari segi fisik, bangunan DUTA WACANA memiliki bentuk bangunan yang seirama dengan lingkungannya. letak bangunan yang dekat dengan bangunan komersial lainnya menjadi benar-benar lebih serasi. Bangunan DUTA WACANA sendiri terbentuk dari berbagai ruang - ruang di dalamnya. Ruang-ruang yang dihasilkan seperti atrium dan lainnya menjadi suatu ciri khas dari gedung perkuliahan tersebut. Sebagai interaksinya dengan lingkungan luar banguna UKDW menyesuaikan bentuk dengan kondisi lingkungan, area dan site yang menghasilkan interaksi dengan lingkungan luar.


Aspek Waktu


Untuk Aspek waktu, saya ingin berbicara mengenai waktu yang diperlukan DUTA WACANA untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Mungkin butuh waktu yang lumayan lama ketika dari berdirinya gedung UKDW sampai sekarang beradaptasi dan berinteraksi dengan bangunan-bangunan di dekat dan sekitarnya. Misalnya saja waktu yang diperlukan bangunan komersial di dekat kampus DUTA WACANA untuk terbentuk dan sebagai bentuk respon atau tanggapan terhadap adanya kampus DUTA WACANA. Itu juga sudah menjadi sebuah proses adaptasi bangunan luar dengan DUTA WACANA. Sedangkan waktu yang terjadi di dalam kampus UKDW dapat dikatakan beraktivitas seharian penuh karena perkuliahan terjadi pada siang hari sampai pada malam hari juga.


Aspek Aktivitas

Dalam aspek aktivitas berbicara mengenai "user", siapa saja pengguna, orang-orang yang menggunakan dan melakukan apa di kampus DUTA WACANA. Di dalam kampus sudah pasti terjadi aktivitas perkuliahan, belajar mengajar oleh mahasiswa dengan dosen, kegiatan Rektorat, Administrasi (kebiroan), Cleaning Service, dan sebagainya. Sedangkan dari luar adanya pertemuan, seminar, kegiatan mahasiswa yang berhubungan dengan sosial dan lingkungan yang berada di luar area kampus DUTA WACANA.


Menurut saya DUTA WACANA kan tetap mempertahankan dirinya dan akan terus berkelanjutan karen DUTA WACANA hadir di dunia bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk dunia diluarnya, lingkungan di luarnya, dan memberdayakan tiap-tiap individu.

Dady Jhe Luv You!!!




Yogyakarta 2020, Flying City Project, " Save Our Yogyakarta "...

Global Warming (Pemanasan Global), menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat di dunia tentang seberapa bahayanya dampak yang akan ditimbulkan. Isu-isu dari dampak Global Warming seperti adanya badai dan gelombang tsunami hebat yang akan menenggelamkan sebagian dan hampir seluruh permukaan bumi, menjadi topik pembicaraan para ahli-ahli di seluruh dunia untuk mencoba mencari solusi yang terbaik untuk kehidupan generasi yang akan datang. Salah satunya kota Yogyakarta yang tidak lepas dari dampak Global Warming. Kota Yogyakarta yang penuh dengan kekayaan budaya dan yang memiliki nilai bersejarah, pun harus dijaga agar tidak kehilangan salah satu kota di indonesia yang sangat istimewa tentunya.



Untuk itu kami bersama beberapa ahli mencoba menerapkan sebuah proyek penyelamatan kota Yogyakarta dari dampak Global Warming. Proyek perencanaan ini ditujukan sebagai antisipasi kota Yogyakarta di tahun 2020. oleh karena itu kami memberikan sebuah tema pada proyek perencanaan kami yang berjudul " Save Our Yogyakarta ". Atas beberapa pertimbangan kami mencoba untuk menerapkan beberapa hal yang menjadi penentu keselamatan kota Yogyakarta. Sebagaimana diketahui bahwa dampak yang akan terjadi ialah semakin tinggi dan luasnya permukaan air laut sehingga terjadi penenggelaman di beberapa belahan dunia termasuk Yogyakarta maka kami memilih menerapkan 2 rancangan kota pada kota Yogyakarta untuk menghadapi tsunami. Pertama kota yang terapung dan kedua kota yang melayang di udara. Atas beberapa pertimbangan kami sepakat memilih kota yang melayang, "Flying City" dan memberi nama proyek kami dengan nama "Flying City Project, 2020".



Model pesawat luar angkasa yang menampung seluruh isi kota Yogyakarta


Gambar di bawah menunjukkan beberapa perancangan kami untuk kota Yogyakarta di tahun 2020.



Beberapa perubahan yang terjadi pada kota Yogyakarta di tahun 2020





Situs bersejarah Candi Prambanan dalam perancangan penyelamatan





Tugu Yogyakarta dalam proyek perancangan
penyelamatan

Minggu, 02 November 2008

TTS – Teori Arsitektur 01

1.

Ruang Linier

Tipe pertama adalah ruang linier, yang punya punggung dan punya muka. Tipe linier ini bisa diperpanjang ke samping-samping tanpa mengubah karakternya tadi. Tipe ini hanya berubah ketika diperluas ke muka sehingga ketebalannya bertambah. Tipe linier terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris. Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proposional dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut deretan bentuk dapat berupa pengulanangan atau memiliki sifat serupa dan diorganisir oleh unsure lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah diding atau jalan.

Pada gambar di atas terlihat ruang yang memanjang hingga titik hilang. Pada kedua gambar tersebut, daerah ruang diapit oleh dua tembok atau dinding pada daerah sisi kiri dan kanan sebagai pembatas dan ruang tersebut diperpanjang ke samping – samping dengan karakter tetap sehingga kedua daerah tersebut termasuk ruang tipe linier.

Ruang Radial

Tipe kedua adalah ruang radial yang memancar ke luar dan membiarkan pusat sebagai tempat yang tidak aksesibel. Ruang tipe radial ini membiarkan tepi-tepiannya untuk diakses orang dari luar. Tipe radial merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang berkembang kearah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial. Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang berkembang dari suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.







Pada gambar di samping terlihat sebuah taman yang menjadi tempat akses dari luar ke dalam dimana daerah atau ruang taman sebagai pusat, sehingga taman tersebut termasuk tipe radial

Ruang Sentral

tipe ketiga adalah yang bila tipe kedua dibalik: punggug ada di kulit luar, sedangkan pengakses atau pembeli ada di tengah. karena kebalikan dari tipe radial, maka ini bisa disebut sebagai tipe sentral, memusat. Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengelilingi satu bentuk dominant yang berada tepat di pusatnya. Atap agape menjadi pusat dan titik fokus mengarah keluar sehingga pengakses berada di tengah

Ruang Sentral dengan Intensifikasi Ruang

tipe keempat merupakan tipe ketiga tapi dengan membuat intensifikasi ruang dengan memberi naungan atau payung yang menyedot ruang itu kepadanya. Lantai dasar agape mejadi pusat fokus dari segala arah sehingga termasuk ke dalam tipe keempat.












2.

Untuk menghentikan aliran ruang tipe 1 (tipe linier), dapat digunakan dua cara, yakni dengan cara :


a. Penambahan sekat atau dinding masif pada tiap-tiap aliran ruang. Dinding masif tersebut dapat berupa dinding atau tembok, meja, kursi, papan, dan sebagainya.



b. Dengan cara membuat atau menambahkan ruangan pada pertemuan aliran-aliran ruang, sehingga aliran ruang akan terputus pada titik pertemuan karena adanya ruangan tersebut. Pengadaan ruang tersebut dapat berupa taman, tempat parkiran dan sebagainya.


Manseren Bless You All


Sabtu, 04 Oktober 2008

Meruang "Kauman" yuk!!!

PENGALAMAN MERUANG SELAMA BERADA DI "KAUMAN"


KAUMAN, yang saya rasakan selama berada di sana ialah tempatnya yang asri dan teratur. Daerahnya tidak terlalu luas namun ada kenyamanan, ditambah dengan rumah penduduk yang saling berdempetan di sepanjang jalan sehingga membuat daerah ini tampak ramai. Saya senang sekali berjalan di Kauman. Menurut saya, tempatnya sangat asyik untuk bersantai atau nongkrong bersama teman.








Di sisi kanan dan kiri jalan terdapat rumah-rumah penduduk sehingga membuat jalan agak sempit. Namun tetap Asri.













Di awal perjalanan memasuki kauman tampaknya sepi sekali namun di akhir perjalanan tampak ramai karena adanya Pasar Sore Ramadhan. Di pasar cukup ramai, ditambah jalanan yang sempit sehingga membuat saya merasa agak sesak,tapi tetap aja Asyik.hwe




Yang ini ruangannya agak kusam soalnya dinding bangunannya udah old alias tua. Tentu saja, ketika saya melewatinya, saya merasa agak merinding, bukan karena tempatnya angker, tapi suasananya yang tidak mendukung. hwehwehwe

Jalannya sempit sudah pasti membuat orang yang pertama kali melewatinya merasa kurang adem.hehe

Itu yang saya rasakan selama berada di Kauman Desaku Tercinta. Yooo.....Jesus Love U All








Oleh: Valiant Feldon S. (21081291)
"ya know this is..."